Rabu, Desember 17, 2008

Ukhuwah Qolbu (Komunitas Baru tentang Qolbu)

Ukhuwah Qolbu.....

Nama ini sebenarnya sudah lama tertanam dalam pikiran saya...dan semua itu terinspirasi dari nama :

1. Buletin Jum'at lembaga dakwah kampus IMMPB (pasti pada ga' tau) "itu loh LDK yang terkenal di batam kepannjangannya Ikatan Mahasiswa Muslim Politeknik Batam" (o... yg itu..., wah hebat ya..). dan nama buletinnya " Qolbun Saliim", keren kan.... klo artinya lebih kurang "hati yang selamat".


2. Kenal aa Gym kan...itu kan....... (sok dekat yah...), eits.. sesama muslim kan bersaudara.. jd beliau ini juga termasuk saudara saya... (he..he..), itu loh nama Manajemen Qolbunya yang melekat di hati saya... yah.. bukan sekedar namanya aja sih tapi... semua kegiatan MQ ane suka dan emang bener-bener dapat me-manajemen qolbu kita... Subhanallah...smoga Allah memberi berkah kepada beliau juga orang-orang di dalamnya... amiin...


3. Nah ini sebenarnya yg lebih membuat ane untuk semakin yakin membuat pergerakan yg ane  beri nama "Ukhuwah Qolbu" ato singkat aja "UQ", apa sih itu... ni dia... Wisata Hati... (pada tau kan..) yang di bina oleh Ust. Yusuf Mansyur..., pokoknya subhanallah.... deh beliau dalam meberikan pengalaman dan ilmunya...

Selain faktor-faktor diatas... faktor utamanya adalah ingin membuat persatuan umat islam di dunia... jadi dengan adanya ukhuwah qolbu ini... kita tuh paham gitu... bahwasanya... hati kita tuh bersaudara..., so yg namanya perbedaan ga' memecahkan persaudaraan hati kita... malah dapat mempererat ato menutupi kekurangan dan kelemahan hati kita sebagai sesama muslim untuk melawan kemungkaran...

wajar donk klo kita dengan mudah dapa di obrak-abrik ma kaum kafir... la wong hati kita saja belum tertaut masih banyak rasa yang rasa ini dan itu sehingga memisahkan pertautan hati kita... coba kita liat saudara kita di palestin misalnya (yg lagi perang), kerasa ga' sama kita perangnya mereka... smangat mereka... untuk memperjuangkan islam..., ato contoh dekat  aja... saudara-saudara kita yang lg kekurangan rezeki... mreka pada blum makan... trus gimana perasaan kita..????????? kerasa ga' ma kita???. yah..... wajar aja trus kmudian mreka yg kelaperan dibantu ma kaum kafir yg peduli ma mereka.. trus mreka dipaksa untuk masuk ajaran kafir... dan mreka mau... yah.. daripada laper kata mereka... mending makan... ya ga'..(apa lagi kondisi keimanan mereka lagi lemah-lemahnya).

Nah cerita singkat diatas seharusnya menyadarkan kita, yah walaupun ga' sepenuhnya salh  kita, cuma kita juga berperan salah disitu... sebagai saudaranya...(klo mengakuinya...) yah sebenarnya kita ga' harus secara finansial tapi lebih ke saling ingat-mengingatkan dan tolong-menolong kepada saudara kita... agar semua kita termotivasi untuk memperbaiki iman kita yg ga' stabil ini...

Smoga dengan komunitas ato pergerakan ini... semua elemen dapat mendukung sepenuhnya...  agar dapat tercipta perdamaian dan persatuan umat islam di dunia dan indonesia khususnya, dan batam lebih khususnya...berikut penjelasan dari nama "Ukhuwah Qolbu"

Semoga Allah Meridhoi..Amien.....

UKHUWAH

Ukhuwah (ukhuwwah) yang biasa diartikan sebagai "persaudaraan", terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti "memperhatikan". Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara.
 
Boleh jadi, perhatian itu pada mulanya lahir karena adanya persamaan di antara pihak-pihak yang bersaudara, sehingga makna tersebut kemudian berkembang, dan pada akhirnya ukhuwah
diartikan sebagai "setiap persamaan dan keserasian dengan pihak lain, baik persamaan keturunan, dari segi ibu, bapak, atau keduanya, maupun dari segi persusuan". Secara majazi kata ukhuwah (persaudaraan) mencakup persamaan salah satu unsur seperti suku, agama, profesi, dan perasaan. Dalam kamus-kamus bahasa Arab ditemukan bahwa kata akh yang membentuk kata ukhuwah digunakan juga dengan arti teman akrab atau sahabat.
 
Masyarakat Muslim mengenal istilah ukhuwmah Islamiyyah. Istilah ini perlu didudukkan maknanya, agar bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami kerancuan. Untuk itu terlebihdahulu perlu dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan kedudukan kata Islamiah dalam istilah di atas. Selama ini ada kesan bahwa istilah tersebut bermakna "persaudaraan yang dijalin oleh sesama Muslim", atau dengan kata lain, "persaudaraan antar sesama Muslim", sehingga dengan demikian, kata "Islamiah" dijadikan pelaku ukhuwah itu.
 
Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih tepat dipahami sebagai adjektifa, sehingga ukhuwah Islamiah berarti "persaudaraan yang bersifat Islami atau yang diajarkan oleh Islam." Paling tidak, ada dua alasan untuk mendukung pendapat ini.

Pertama, Al-Quran dan hadis memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan, seperti yang akan diuraikan selanjutnya.
 
Kedua, karena alasan kebahasaan. Di dalam bahasa Arab, kata sifat selalu harus disesuaikan dengan yang disifatinya. Jika yang disifati berbentuk indefinitif maupun feminin, kata sifatnya pun harus demikian. Ini terlihat secara jelas pada saat kita berkata ukhuwwah Islamiyyah dan Al-Ukhuwwah Al-Islamiyyah.

FAKTOR PENUNJANG PERSAUDARAAN
 
Faktor penunjang lahirnya persaudaraan dalam arti luas ataupun sempit adalah persamaan. Semakin banyak persamaan akan semakin kokoh pula persaudaraan. Persamaan rasa dan cita merupakan faktor dominan yang mendahului lahirnya persaudaraan hakiki, dan pada akhirnya menjadikan seseorang merasakan derita saudaranya, mengulurkan tangan sebelum diminta, serta memperlakukan saudaranya bukan atas dasar "take and give," tetapi justruMengutamakan orang lain atas diri mereka, walau diri mereka sendiri kekurangan (QS Al-Hasyr [59]: 9).

Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial, perasaan tenang dan nyaman pada saat berada di antara sesamanya, dan dorongan kebutuhan ekonomi merupakan faktor-faktor penunjang yang akan melahirkan rasa persaudaraan.

Islam datang menekankan hal-hal tersebut, dan menganjurkan mencari titik singgung dan titik temu persaudaraan. Jangankan terhadap sesama Muslim, terhadap non-Muslim pun demikian (QSAli 'Imran [3]: 64) dan Saba [34): 24-25).
 
PETUNJUK AL-QURAN UNTUK MEMANTAPKAN UKHUWAH

Guna memantapkan ukhuwah tersebut, pertama kali Al-Quran menggarisbawahi bahwa perbedaan adalah hukum yang berlaku dalam kehidupan ini. Selain perbedaan tersebut merupakan kehendak Ilahi, juga demi kelestarian hidup, sekaligus demi mencapai tujuan kehidupan makhluk di pentas bumi.
 
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu mengenai pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan (QS Al-Ma-idah [5]: 48).
 
Seandainya Tuhan menghendaki kesatuan pendapat, niscaya diciptakan-Nya manusia tanpa akal budi seperti binatang atau benda-benda tak bernyawa yang tidak memiliki kemampuan memilah dan memilih, karena hanya dengan demikian seluruhnya akan
menjadi satu pendapat.
 
Dari sini, seorang Muslim dapat memahami adanya pandangan atau bahkan pendapat yang berbeda dengan pandangan agamanya, karena semua itu tidak mungkin berada di luar kehendak Ilahi. Kalaupun nalarnya tidak dapat memahami kenapa Tuhan berbuat demikian, kenyataan yang diakui Tuhan itu tidak akan menggelisahkan atau mengantarkannya "mati", atau memaksa orang lain secara halus maupun kasar agar menganut pandangan agamanya,
 
Sungguh kasihan jika kamu akan membunuh dirimu karena sedih akibat mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Islam) (QS Al-Kahf [18]: 6).
   
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang ada di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu akan memaksa semua manusia agar menjadiorang-orang yang beriman? (QS Yunus [10]: 99).

QOLBU

Manusia, barangkali sosok makhluk paling unik dan misterius. Pada saat tertentu, Ia tampil(mau) menampakkan sebagai sesosok malaikat. Sosok makhluk suci. Seolah tiada dosa sedikitpun membekas dan (dibiarkan) menyelinap dalam dirinya. Tetapi tidak jarang, manusia seringkali menjelma layak iblis-setan. eksistensi, visi dan misi serta perilaku manusia lebih dari iblis-setan itu sendiri. Pendek kata, dalam diri manusia tersimpan dua potensi, baik dan buruk.

Dalam pandangan Islam, seluruh sepak terjang tingkah laku Manusia bermuara dari satu titik, Qolbu (hati). Dari titik sentral inilah, segala kebaikan mengalir. Tempat awal mula kejelekan bermula. Titik ini akan memberikan implikasi dampak positif dan negatif cukup besar bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.

Qolbu memiliki arti dan peranan sentral cukup penting dalam menentukan arah kehidupan manusia. Logika ini barangkali, sehingga dalam strategi dakwahnya, Aa Gym memberikan perhatian utama atas persoalan Qolbu ini dengan desain format “ Management Qolbu (MQ)” nya. KH. Muhyiddin Abdusshomad kurang lebih juga menaruh perhatian yang sama yang dikemas dengan nama “ Penuntun Qolbu”.

Imam al-Ghazali, penyakit Qolbu bermuara pada tiga hal, hasud (iri), riya’ dan ‘ujub atau takabbur (h. 66). Ketiga penyakit ini merupakan induk dari semua penyakit qolbu lainnya. Jika kita cermati ketiga jenis penyakit kronis in, bahkan penyakit-penyakit qolbu lainnya serta kerusakan yang ditimbulkannya sejatinya berpangkal dari ‘Virus’ cinta dunia (Hubbal-Dunya) yang berlebihan. 

Akibat terlalu cinta dunia, rasa iri terhadap nikmat yang dimiliki orang lain akan mulai menyelinap dalam qolbu-nya. lalu muncul sifat sombong karena telah merasa memiliki segalanya, kemudian bersemi keinginan untuk memamerkan apa yang telah diperolehnya. Dari sini kemudian tumbuh sikap menghalalkan segala cara asal tujuan dapat tercapai. Yang penting hasil. Tak peduli bagaimana proses yang dilaluinya.  

Sebagaimana penyakit jasmani, penyakit Qolbu juga terdapat terapi pengobatannya. Ia senantiasa hinggap dan menghilang dari qolbu manusia sesuai kondisi dan kemauan manusia itu sendiri untuk menyembuhkannya. Setiap kali penyakit itu menimpa dan muncul segera sedini mungkin dihindari dan diupayakan obat penawarnya sebelum berkarat dan mendarah daging sehingga sulit untuk dibasmi. Sebab, penyakit qolbu yang menimpa diri seseorang, dapat berimplikasi negatif bagi kehidupannya.

Ada beberapa terapi penawar agar Qolbu senantiasa jernih dan bersih serta terhindar dari endapan penyakit. Tidak menjadi sarang penyakit. Dalam buku ini dijelaskan ada lima terapi. Tetapi jika diperas diambil saripatinya, maka hanya akan menjadi 2 point saja, yaitu Dzikrullah dan Tadabbur. (h. 86-88). Qolbu yang selalu berdzikir kepada Allah Swt, akan timbul kesejukan jiwa, sehingga seseorang akan menjadi lapang dalam menghadapi segala pernik-pernik problematika kehidupan. Buahnya yang dapat dipetik, ia tidak akan silau atas kenikmatan yang dimiliki orang lain. Begitu juga ia tidak akan sombong dengan kelebihan yang dimilikinya.

Ikhtiar penyembuhan penyakit qolbu yang kedua adalah dengan melakukan tadabbur. Tadabbur adalah merenungkan hakikat kehidupan manusia di dunia serta memikirkan tentang apa yang sedang menimpa dirinya. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah. Kalau kita renungkan semua hal yang ada di dunia ini esensinya milik Allah. Dia-lah juga yang mengaturnya dengan penuh bijaksana. Jadi, sifat iri sama sekali tidak ada mamfaatnya. Itu hanya perbuatan sia-sia.Renungkan!. tidakkah kita malu. Apa yang harus kita pamerkan (riya’) dan buat apa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain. Sebab, itu semua sejatinya milik Allah. Kita hanya diberi amanah buat sementara waktu. Apa yang dapat kita banggakan dan sombongkan, toh semua yang kita miliki akan musnah seiring perjalanan waktu. Itu semua akan diambil kembali oleh Sang pemiliknya.

Hati/Qolbu hampir mirip,,,,,,,, hanya saja kalau otak bekerja menurut logika sedangkan hati bekerja secara insting (bukan insting hewan loooo) otak membuat kita mempunyai kemampuan yang kita pakai di dunia mis skolah, bekerja, melakukan kerjaan rmah dllllllll klo Qalbu/hati, ia berupa fitrah yang dimiliki setiap manusia yaitu percaya akan Tuhan, meyakini adanya hal diluar otak kita bisa menjangkaunya.

Qalbu/hati a/ penyeimbang otak, dimana seringkali otak kita menuntut kita untuk bisa melakukan sesuatu melebihi kapasitas yang kita punya tetapi dengan hati, dengan mengingat bahwa setiap hal yang terjadi sudah ada yang mengatur dengan otomatis otak akan relaks.

klo ane... ade salah-salah mohon dima'afkan dan dikasih masukan yah...

2 komentar:

  1. semangat mas hen!
    moga ntar bisa ndiriin pesantren kya' aa gym ya

    BalasHapus
  2. amin.... smoga Allah meridhai....

    BalasHapus